Ada empat kecerdasan yang harus selalu diasah oleh wisudawan.
Pembaca yang kreatif, sebelum saya naik ke stage dan memberikan orasi motivasi untuk wisuda SMK dan SMA Prestasi Prima Jakarta, Pembina Yayasan Wahana Prestasi Prima Dr Wannen Pakpahan terlebih dahulu memberikan sambutannya. Saya mengenal lama Dr Wannen sebagai seorang praktisi dan inspirator pendidikan di Indonesia khususnya tingkat SMA dan SMK.
Beliau pernah menjadi kepala sekolah berprestasi di DKI Jakarta dan Indonesia. Terakhir sebelum purna tugas beliau adalah pengawas SMK di Jakarta Timur. Sering sekali beliau mengisi pembekalan secara nasional untuk pengawas dan kepala sekolah di Indonesia yang diselenggarakan oleh kementerian.
Pada Selasa (30/5/2023) pagi di Gedung Sasana Kriya TMII, beliau memberikan pembekalan untuk wisudawan dan orang tua yang hadir. Diawali dengan satu pesan, bahwa “Wisuda adalah langkah memulai kehidupan baru, bukan segalanya”.
Pembaca yang kreatif, dengan banyaknya prestasi dan pengalaman hidup yang beliau lalui, Dr Wannen berbagi inspirasi lewat empat kecerdasan yang harus selalu diasah oleh wisudawan. Pertama, adalah kecerdasan intelektual.
Tentu kita sangat memahami bahwa apa yang telah dipelajari di dunia sekolah/kampus tentu saja tidaklah cukup. Mengasah terus intelektual menjadi satu keharusan. Melanjutkan kuliah membuat kita semakin fokus belajar.
Menekuni usaha membuat kita belajar banyak hal. Bekerja dalam dunia industri juga menuntut kita belajar lebih cepat. Maka belajarlah di mana pun dan kapan pun.
Kedua, kecerdasan emosional. Kesuksesan kita tidak lepas dari peran orang lain. Bahkan ketika mengikuti wisuda saja kita sudah dibantu banyak orang. Mulai dari menyiapkan pakaian yang akan dipakai.
Memastikan kendaraan yang akan digunakan. Merasakan kenyamanan ruangan wisuda sehingga membuat kita menikmati rangkaian acara yang dikemas dengan rapi dan penuh kesan. Semua panitia dengan perannya ingin berbuat maksimal agar yang mereka lakukan memberi kenangan kuat untuk Anda.
Gubahan lirik lagu pun disesuaikan dengan suasana. Ingatlah begitu banyak orang yang berperan untuk suksesnya Anda. Mulailah menguatkan kecerdasan emosional Anda dengan memahami orang lain.
Melakukan interaksi positif sehingga membawa Anda menuju kesuksesan yang penuh kebaikan, yaitu kemanfaatan dan kontribusi bagi banyak orang. Sukses tidak hanya kita sendiri, berusahalah untuk sukses bersama-sama.
Senanglah dan ikutlah bergembira dengan pencapaian kesuksesan orang lain. Mintalah nasehat atau wawasan bagaimana mereka bisa membawa diri dan memaksimalkan kemampuan sehingga mereka bisa menjadi hebat? Kita memiliki akal dan hati. Memakai logika akal saja nanti membuat anda menjadi stres.
Karena banyak hal yang tidak sesuai dengan cara berpikir Anda. Menggunakan hati saja bisa membuat anda menjadi baper (bawa perasaan). Kata-kata yang anda dengar bisa membuat anda kepikiran bahkan menjadi sakit hati apabila anda tidak mengetahui dengan siapa dan bagaimana berkomunikasi dengan orang lain.
Mengutip nasehat yang diberikan oleh Prof M Quraish Shihab, letakkan sedikit akal untuk hati agar dia lurus (tidak mudah marah), serta letakkan juga sedikit hati untuk akal agar tidak arogan (sombong). Ketiga, adalah kecerdasan spiritual.
Banyak-banyaklah bersyukur dengan apa yang anda terima. Sampaikan rasa terimakasih yang tulus atas bantuan dan kepercayaan yang diberikan kepada Anda. Ketulusan Anda itu adalah salah satu cerminan dari rasa syukur.
Implikasinya adalah, jika anda menerima berapa pun maka anggaplah banyak, dan jika Anda memberi berapa pun maka anggaplah sedikit. Keempat, kecerdasan ketahanmalangan. Anda harus memiliki kemampuan kemandirian sebagai dasar dari kecerdasan ini.
Bagaimana kemampuan Anda dalam menghadapi situasi yang akan dihadapi. Keinginan Anda bisa saja tidak langsung terwujud. Anda harus penuh kegigihan dan tidak mudah patah untuk meraih impian.
Rencana Anda belum tentu sesuai dengan skenario yang Anda siapkan. Anda harus bersabar menjalani semuanya dan mengambil pelajaran dari setiap kejadian.
Dalam perjalanan hidup Anda mungkin akan menerima penolakan dari orang lain, maka bangkitlah lagi dan tetap menjaga sikap optimistis bahwa suatu waktu, semua yang melekat dengan profesionalisme Anda akan diterima. Sehat dan teruslah terinspirasi.